JOMBANG, - Hari Raya Unduh unduh merupakan tradisi yang sudah turun temurun yang di lakukan oleh jemaat Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) sejak ratusan tahun yang lalu, dan hingga saat ini tradisi unduh unduh di selenggarakan oleh jemaat GKJW sudah lebih dari 120 tahun. Sedangkan Makna dan Tujuan dari Hari Raya Unduh unduh adalah Sebagai ungkapan rasa syukur atas kelimpahan berkat dari Tuhan, dan dengan kerelaan hati nya para jemaat mempersembahkan sebagian dari hasil kerja mereka kepada Minggu (08/5/2022)
Unduh dalam bahasa jawa berarti (Memetik ) . Tradisi Unduh unduh tersebut dapat di lihat dari sejarah para Founding Father Desa Mojowarno Jombang jawa timur yang menganut Agama Kristen yang membuka hutan dan mengelola Lahan Pertanian.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Jombang Bapak Sumrambah, Lettu inf.M Sofii Danramil Mojowarno, Akp Yogas SH Kapolsek Mojowarno, Bpk Supriyanto Camat Mojowarno
Relawan Semar Jombang, Linmas, Orari, dan Para jemaat GKJW.
Sersan satu Yoyok Afandi Babinsa Mojowangi kecamatan Mojowarno dan bersama Serda Eko wahyudi melaksanakan Pengamanan Rangkaian Acara Hari raya Unduh unduh di GKJW Mojowarno.
Rangkaian Acara di awali dengan Ibadah Minggu pagi dalam Gereja dengan Votum oleh Pendeta GKJW Romo Muryo Jajadi STh. Acara tersebut di lanjutkan dengan Lelang dan di alhiri dengan Peresmian Gedung Baru GKJW.
Dalam Kegiatan itu Sersan satu Yoyok Afandi Babinsa Mojowangi mengatakan ” Selain sebagai ungkapan Rasa Syukur Acara tersebut juga Memiliki makna Sosial yaitu terjalin nya kerukunan, kebersamaan Pengorbanan , mempersembahkan yang terbaik, dan sifat Gotong royong. Ungkap Sertu Yoyok.(Ombess)